08-03-2016, 11:04 AM
Tidak ada niatan buat copas tanpa ijin,
cerita2 berikut ini murni ane dapat dari berbgai sumber,
siapa tahu bisa memberikan sedikit hiburan bagi yang blm pernah baca.
cerita 1
cerita 2
cerita 3
cerita 4
cerita2 berikut ini murni ane dapat dari berbgai sumber,
siapa tahu bisa memberikan sedikit hiburan bagi yang blm pernah baca.
cerita 1
Spoiler:
Penyembuhan dengan Hormon Testosteron
Seorang wanita pergi ke dokter untuk kunjungan tindak lanjut setelah dokter telah meresepkan testosteron (hormon laki-laki) untuknya. Dia sedikit khawatir tentang beberapa efek samping yang dialaminya.
"Dokter, hormon yang anda berikan telah benar-benar membantu penyembuhan sakit saya, tapi saya takut bahwa anda memberikan saya terlalu banyak takaran. Sudah mulai tumbuh rambut di tempat-tempat tidak pernah tumbuh rambut sebelumnya."
Dokter menenangkannya, "Sedikit pertumbuhan rambut adalah efek samping yang normal untuk pemberian testosteron. Di mana rambut ini muncul?"
Wanita itu menjawab, "Di testis saya."
Seorang wanita pergi ke dokter untuk kunjungan tindak lanjut setelah dokter telah meresepkan testosteron (hormon laki-laki) untuknya. Dia sedikit khawatir tentang beberapa efek samping yang dialaminya.
"Dokter, hormon yang anda berikan telah benar-benar membantu penyembuhan sakit saya, tapi saya takut bahwa anda memberikan saya terlalu banyak takaran. Sudah mulai tumbuh rambut di tempat-tempat tidak pernah tumbuh rambut sebelumnya."
Dokter menenangkannya, "Sedikit pertumbuhan rambut adalah efek samping yang normal untuk pemberian testosteron. Di mana rambut ini muncul?"
Wanita itu menjawab, "Di testis saya."
Spoiler:
Penawaran
Joni ingin berhubungan sex dengan rekan kerja wanita di kantornya. Tapi sang cewek teryata sudah menjadi milik seseorang.
Suatu hari, si Joni merasa sangat frustasi memikirkan hal itu, sampai akhirnya dia menemui wanita itu dan berkata, “Aku akan beri kamu Rp. 1 juta, kalau kamu mau melayaniku”. Tapi kontan si rekan wanitanya bilang, “Tidak Mau!!”
Joni bilang, “Aku akan sangat cepat kok, aku akan melemparkan uangnya di lantai, saat kamu selesai mengambil uang dilantai aku juga akan berhenti ‘menjamahmu’.”
Si wanita berpikir sesaat, dan kemudian bermaksud berkonsultasi dengan pacarnya. Kemudian dia menelpon pacarnya dan menceritakan penawaran itu.
Pacarnya bilang, “Minta Rp. 5 juta ke dia dan ambil uangnya secepat mungkin. Aku rasa dia tidak akan sempat menurunkan celananya”
Akhirnya si wanita itu setuju dengan penawaran itu.
Setengah jam berlalu, dan si pacar menunggu ditelpon. Sampai akhirnya setelah 45 menit berlalu, si Pacar tidak sabar dan menelpon. Dia bertanya, “Hei bagaimana, apa yang terjadi?, kok lama banget?”
Wanita itu bilang, “Maaf Bang lama…dia menggunakan uang koin”
Joni ingin berhubungan sex dengan rekan kerja wanita di kantornya. Tapi sang cewek teryata sudah menjadi milik seseorang.
Suatu hari, si Joni merasa sangat frustasi memikirkan hal itu, sampai akhirnya dia menemui wanita itu dan berkata, “Aku akan beri kamu Rp. 1 juta, kalau kamu mau melayaniku”. Tapi kontan si rekan wanitanya bilang, “Tidak Mau!!”
Joni bilang, “Aku akan sangat cepat kok, aku akan melemparkan uangnya di lantai, saat kamu selesai mengambil uang dilantai aku juga akan berhenti ‘menjamahmu’.”
Si wanita berpikir sesaat, dan kemudian bermaksud berkonsultasi dengan pacarnya. Kemudian dia menelpon pacarnya dan menceritakan penawaran itu.
Pacarnya bilang, “Minta Rp. 5 juta ke dia dan ambil uangnya secepat mungkin. Aku rasa dia tidak akan sempat menurunkan celananya”
Akhirnya si wanita itu setuju dengan penawaran itu.
Setengah jam berlalu, dan si pacar menunggu ditelpon. Sampai akhirnya setelah 45 menit berlalu, si Pacar tidak sabar dan menelpon. Dia bertanya, “Hei bagaimana, apa yang terjadi?, kok lama banget?”
Wanita itu bilang, “Maaf Bang lama…dia menggunakan uang koin”
Spoiler:
Belajar Memegang Raket Tenis Lapangan
Seorang wanita mengambil kursus dan belajar tenis lapangan, dan instruktur melihat dia memegang grip dengan salah. Setelah beberapa kali gagal untuk memperbaiki dirinya, ia akhirnya mengatakan "OK, coba anda pegang gagang raket itu seperti yang anda lakukan pada alat vital suami anda.."
Setelah itu, dia langsung memegang dengan benar dan mulai memukul seluruh bola tepat sasaran.
Instruktur mengatakan, "Wow itu adalah hal yang bagus. Sekarang, tolong keluarkan gagang raket itu keluar dari mulut anda.."
Seorang wanita mengambil kursus dan belajar tenis lapangan, dan instruktur melihat dia memegang grip dengan salah. Setelah beberapa kali gagal untuk memperbaiki dirinya, ia akhirnya mengatakan "OK, coba anda pegang gagang raket itu seperti yang anda lakukan pada alat vital suami anda.."
Setelah itu, dia langsung memegang dengan benar dan mulai memukul seluruh bola tepat sasaran.
Instruktur mengatakan, "Wow itu adalah hal yang bagus. Sekarang, tolong keluarkan gagang raket itu keluar dari mulut anda.."
Spoiler:
Bengkak
Parjo menemui dokter spesialis kelamin. Katanya, “Dok, saya punya masalah, tapi Dokter harus janji dulu untuk tidak tertawa nanti yah?”
“Tenang. Saya janji tidak akan tertawa. Itu melanggar sumpah kedokteranku,” jawab dokter bersahaja. Parjo langsung menurunkan celananya, burungnya ternyata kecil sekali, mungkin diameternya hanya sebesar pensil steadler 2B.
Melihat barang yang hanya seadanya, dokter tak kuat menahan tawanya, dia tertawa terpingkal-pingkal, sampai berguling-guling dilantai.
Beberapa menit kemudian baru dia dapat mengendalikan emosinya. “Maaf Mas. Hhh.. hh.. Saya kelepasan. Saya janji tidak akan tertawa lagi.
“Nah, sekarang masalah Saudara apa?” kata dokter, berjuang keras menyembunyikan sisa tawanya. Parjo ngomong dengan nada sedih : “Burung saya sudah tiga hari bengkak begini..”
Parjo menemui dokter spesialis kelamin. Katanya, “Dok, saya punya masalah, tapi Dokter harus janji dulu untuk tidak tertawa nanti yah?”
“Tenang. Saya janji tidak akan tertawa. Itu melanggar sumpah kedokteranku,” jawab dokter bersahaja. Parjo langsung menurunkan celananya, burungnya ternyata kecil sekali, mungkin diameternya hanya sebesar pensil steadler 2B.
Melihat barang yang hanya seadanya, dokter tak kuat menahan tawanya, dia tertawa terpingkal-pingkal, sampai berguling-guling dilantai.
Beberapa menit kemudian baru dia dapat mengendalikan emosinya. “Maaf Mas. Hhh.. hh.. Saya kelepasan. Saya janji tidak akan tertawa lagi.
“Nah, sekarang masalah Saudara apa?” kata dokter, berjuang keras menyembunyikan sisa tawanya. Parjo ngomong dengan nada sedih : “Burung saya sudah tiga hari bengkak begini..”