PP Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1435 H akan jatuh pada Senin, 28 Juli 2014. Penetapan tersebut artinya sama dengan kalender pemerintah yang juga menetapkan Idul Fitri pada 28 Juli 2014.
Artinya kemungkinan untuk tanggal 1 Syawal tahun 1435 H atau Lebaran tahun 2014 ini akan sama dengan pemerintah. Hanya awalnya saja yang berbeda jadi orang muhammadiyah akan berpuasa 30 hari.
"Dengan telah ditetapkannya Idul Fitri yang kemungkinan sama dengan pemerintah kami berharap hal ini dapat menyatukan masyarakat yang terpecah-pecah akibat Pilpres," kata Ketua Majelis Tarjih dan Tajhid PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, di kantor PP Muhammadiyah, Jumat 17 Juli 2014.
Menurut dia, hitungan yang dipakai adalah berdasarkan metode hisab hakiki. Metode ini berpatokan pada gerak benda langit khususnya matahari pada bulan faktual.
Yunahar menjelasakan, ijtimak jelang Ramadan adalah pada 28 Juni, dan ijtimak jelang Syawal 1435 terjadi pada Minggu.
"Dan pada hari itu bulan sudah berwujud, saat matahari terbenam bulan berada di ufuk. Jadi kami sepakat 1 Syawal pada Senin 28 Juli," tegasnya.
Muhammadiyah memulai puasa Ramadan lebih awal dari pemerintah.
Yunahar Ilyas selaku Ketua Bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah mengatakan berdasarkan metode hakiki, Muhammadiyah memutuskan tanggal 1 Ramadan 1435 Hijriah jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Ramadan 1435 H pada Minggu 29 Juni 2014.
Hal itu dikemukakan oleh Menag Lukman Hakim Saifudin di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat 27 Juni 2014.
"Diputuskan bahwa 1 Ramadan jatuh bertepatan dengan hari Ahad 29 Juni 2014," kata Lukman dalam konferensi pers.
Keputusan tersebut, menurut Lukman, diambil berdasarkan laporan 63 titik lokasi hilal dari Sabang sampai Merauke yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia.
Artinya kemungkinan untuk tanggal 1 Syawal tahun 1435 H atau Lebaran tahun 2014 ini akan sama dengan pemerintah. Hanya awalnya saja yang berbeda jadi orang muhammadiyah akan berpuasa 30 hari.
"Dengan telah ditetapkannya Idul Fitri yang kemungkinan sama dengan pemerintah kami berharap hal ini dapat menyatukan masyarakat yang terpecah-pecah akibat Pilpres," kata Ketua Majelis Tarjih dan Tajhid PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, di kantor PP Muhammadiyah, Jumat 17 Juli 2014.
Menurut dia, hitungan yang dipakai adalah berdasarkan metode hisab hakiki. Metode ini berpatokan pada gerak benda langit khususnya matahari pada bulan faktual.
Yunahar menjelasakan, ijtimak jelang Ramadan adalah pada 28 Juni, dan ijtimak jelang Syawal 1435 terjadi pada Minggu.
"Dan pada hari itu bulan sudah berwujud, saat matahari terbenam bulan berada di ufuk. Jadi kami sepakat 1 Syawal pada Senin 28 Juli," tegasnya.
Muhammadiyah memulai puasa Ramadan lebih awal dari pemerintah.
Yunahar Ilyas selaku Ketua Bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah mengatakan berdasarkan metode hakiki, Muhammadiyah memutuskan tanggal 1 Ramadan 1435 Hijriah jatuh pada Sabtu, 28 Juni 2014.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Ramadan 1435 H pada Minggu 29 Juni 2014.
Hal itu dikemukakan oleh Menag Lukman Hakim Saifudin di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat 27 Juni 2014.
"Diputuskan bahwa 1 Ramadan jatuh bertepatan dengan hari Ahad 29 Juni 2014," kata Lukman dalam konferensi pers.
Keputusan tersebut, menurut Lukman, diambil berdasarkan laporan 63 titik lokasi hilal dari Sabang sampai Merauke yang telah ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia.
Spoiler:
Quote:GRETONGER