06-19-2014, 08:38 PM
[Image: ydj7KVJisd.jpg]
CALIFORNIA - Prosesor mobile Tegra buatan Nvidia mengalami kekalahan soal menarik minat para vendor smartphone dibandingkan MediaTek. Perusahaan kabarnya menyerah untuk bermain di pasar smartphone dan tablet.
Dilansir Vr-zone, Minggu (15/6/2014), 'system on a chip' atau SoC Tegra mengedepankan soal performa, khususnya untuk kebutuhan gaming. Berbeda dengan MediaTek, yang lebih banyak diadopsi para vendor smartphone dengan banderol lebih terjangkau.
"Pasar ponsel mainstream menjadi barang dagangan (komoditas) dengan cepat," kata CEO Nvidia, Jen-Hsun Huang. Ia mengatakan, harga smartphone yang lebih murah dan laku di pasaran menjadi pendorong minat vendor untuk mengadopsi prosesor mobile.
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa ekspansi produsen seperti MediaTek menjadi pesaing bagi Qualcomm. "Dan, Anda bisa melihat tekanan MediaTek pada Marvel dan Broadcom serta perusahaan (produsen SoC) ini," tambahnya.
Huang menjelaskan, kekalahan yang dialami Nvidia menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan. "Tidak apa-apa. Jika Anda ingin menjadi perusahaan yang inovatif, Anda harus gagal," tuturnya.
Nvidia akan melihat masa depan Tegra dalam perangkat mobile yang berorientasi pada game high-end. Jika produsen gadget mobile ingin membuat tablet khusus gaming, maka mereka bisa memilih chip Nvidia Tegra.
Huang menyebut Xiaomi, sebagai vendor dengan pertumbuhan tercepat asal China yang memakai SoC Tegra pada produk Xiaomi Mi Pad yang dirilis awal tahun ini. Perusahaan penyedia chip asal California ini masih memiliki peluang untuk berfokus pada sistem hiburan di dalam mobil dan set-top-box.
Pada Januari 2014 di event Consumer Electronics Show, Huang mengungkap kolaborasi Nvidia dengan produsen mobil mewah sebagai platform masa depan. Perusahaan harus mencari cara untuk dapat lebih mempromosikan Nvidia Tegra di pasaran.
CALIFORNIA - Prosesor mobile Tegra buatan Nvidia mengalami kekalahan soal menarik minat para vendor smartphone dibandingkan MediaTek. Perusahaan kabarnya menyerah untuk bermain di pasar smartphone dan tablet.
Dilansir Vr-zone, Minggu (15/6/2014), 'system on a chip' atau SoC Tegra mengedepankan soal performa, khususnya untuk kebutuhan gaming. Berbeda dengan MediaTek, yang lebih banyak diadopsi para vendor smartphone dengan banderol lebih terjangkau.
"Pasar ponsel mainstream menjadi barang dagangan (komoditas) dengan cepat," kata CEO Nvidia, Jen-Hsun Huang. Ia mengatakan, harga smartphone yang lebih murah dan laku di pasaran menjadi pendorong minat vendor untuk mengadopsi prosesor mobile.
Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa ekspansi produsen seperti MediaTek menjadi pesaing bagi Qualcomm. "Dan, Anda bisa melihat tekanan MediaTek pada Marvel dan Broadcom serta perusahaan (produsen SoC) ini," tambahnya.
Huang menjelaskan, kekalahan yang dialami Nvidia menjadi pelajaran berharga bagi perusahaan. "Tidak apa-apa. Jika Anda ingin menjadi perusahaan yang inovatif, Anda harus gagal," tuturnya.
Nvidia akan melihat masa depan Tegra dalam perangkat mobile yang berorientasi pada game high-end. Jika produsen gadget mobile ingin membuat tablet khusus gaming, maka mereka bisa memilih chip Nvidia Tegra.
Huang menyebut Xiaomi, sebagai vendor dengan pertumbuhan tercepat asal China yang memakai SoC Tegra pada produk Xiaomi Mi Pad yang dirilis awal tahun ini. Perusahaan penyedia chip asal California ini masih memiliki peluang untuk berfokus pada sistem hiburan di dalam mobil dan set-top-box.
Pada Januari 2014 di event Consumer Electronics Show, Huang mengungkap kolaborasi Nvidia dengan produsen mobil mewah sebagai platform masa depan. Perusahaan harus mencari cara untuk dapat lebih mempromosikan Nvidia Tegra di pasaran.
wiebie2012, proud to be a member of ForNesia Family since Jun 2014.